Tuesday, May 29, 2012

RAJAB

Amalan dibulan Rajab

Saat  ini  kita  telah  memasuki  bulan  rajab  yang
termasuk  salah  satu  dari  bulan-bulan  haram  sebagaimana
firman Allah SWT:
               Sesungguhnya  bilangan  bulan  pada  sisi  Allah  adalah  dua
belas  bulan,  dalam  ketetapan  Allah  di  waktu  Dia
menciptakan  langit  dan  bumi,  di  antaranya  empat  bulan
haram.  Itulah  (ketetapan)  agama  yang  lurus,  Maka
janganlah  kamu  Menganiaya  diri  kamu  dalam  bulan  yang
empat  itu,  dan  perangilah  kaum  musyrikin  itu  semuanya
sebagaimana  merekapun  memerangi  kamu  semuanya,  dan
ketahuilah  bahwasanya  Allah  beserta  orang-orang  yang
bertakwa (At-Taubah 36)

Empat bulan haram itu disebutkan dalam sabda Rasulullah
SAW berikut :
           ﺔﻌﺑﺭﺃ ﺎﻬﻨﻣ ﺍﺮﻬﺷ ﺮﺸﻋ ﺎﻨﺛﺍ ﺔﻨﺴﻟﺍ ﺽﺭﻷﺍﻭ ﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍ ﻖﻠﺧ ﻡﻮﻳ ﻪﺘﺌﻴﻬﻛ ﺭﺍﺪﺘﺳﺍ ﺪﻗ ﻥﺎﻣﺰﻟﺍ ﻥﺇ
             ﻥﺎﺒﻌﺷﻭ ﻯﺩﺎﲨ ﲔﺑ ﻱﺬﻟﺍ ﺮﻀﻣ ﺐﺟﺭﻭ ﻡﺮﶈﺍﻭ ﺔﺠﳊﺍ ﻭﺫﻭ ﺓﺪﻌﹶﻘﻟﺍ ﻭﺫ ﺕﺎﻴﻟﺍﻮﺘﻣ ﺙﻼﺛ ﻡﺮﺣ
)ﻢﻠﺴﻣﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ(.
"Sesungguhnya  zaman  telah  berputar  seperti  pada  hari
penciptaan  langit  dan  bumi,  setahun  terdapat  dua  belas
bulan dan empat di antaranya adalah bulan haram dan tiga
 2
diantaranya  berturut-turut,  yaitu  dzul  qa'dah,  dzul
hijjah,  muharram  dan  rajab  mudhar  yang  berada  di  antara
jumadil awal, jumadil akhir dan sya'ban" (HR. Bukhari dan
Muslim)
Bulan-bulan  haram  memiliki  kedudukan  yang  agung,  dan
bulan  rajab  termasuk  salah  satu  dari  empat  bulan
tersebut. Dinamakan bulan-bulan haram karena :
1. Diharamkannya  berperang  di  bulan-bulan  itu  kecuali
musuh yang memulai.
2. Keharaman melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dibulan
ini lebih besar di bandingkan bulan yang lain.
Allah berfirman :
ﻡﺍﺮﳊﺍ ﺮﻬﺸﻟﺍ ﻻﻭ ﷲﺍ ﺮﺋﺎﻌﺷ ﺍﻮﻠﲢ ﻻ ﺍﻮﻨﻣﺁ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺎﻬﻳﺃ ﺎﻳ
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu melanggar
syi'ar-syi'ar  Allah,  dan  janganlah  melanggar  kehormatan
bulan-bulan haram" (Al-Maidah 2)
Yaitu  janganlah  melakukan  perbuatan-perbuatan  yang
diharamkan  sehingga  merusak  kesucian  bulan-bulan
tersebut. Larangan ini mencakup melakukan atau beritikad
melakukan perbuatan dosa.
Karena kedudukannya yang khusus itu mak hendaklah dijaga
kesucian bulan-bulan haram dengan menjauhi maksiat, sebab
kadar  dosa  dan  maksiat  akan  diperbesar  karena  pemuliaan
Allah  atas  bulan-bulan  tersebut.  Karena  itulah  Allah
telah secara khusus memperingatkan kita di ayat yang lalu
agar  jangan  menzalimi  diri  di  bulan-bulan  itu  padahal
secara  umum  perbuatan  tersebut  diharamkan  pada  setiap
waktu.

Do'a memasuki bulan rajab
 3
Di  antara  do'a  yang  dibaca  ketika  memasuki  bulan
rajab  sebagaimana  yang  dicontohkan  Rasulullah  SAW  dari
sahabat Anas bin Malaik ra. adalah :
 "Ya Allah berkahilah kami di bulan rajab dan sya'ban dan
sampaikanlah  (umur)  kami  hingga  ramadhan".
  
Hanya  saja hdits ini dilemahkan oleh sebagian ulama ahli hadits.

Amalan-amalan  yang  sering  dilakukan  di  bulan  Rajab  dan
hukumnya:
1-  Puasa di bulan Rajab :
Keutamaan berpuasa di bulan rajab tidaklah bersumber
dari  Rasulullah  SAW  ataupun  dari  sahabat-sahabatnya.
Syari'at berpuasa di dalamnya sama dengan yang ada di
bulan-bulan  yang  lain  seperti  puasa  senin  dan  kamis,
berpuasa  tiga  hari  biydh  dan  puasa  Dawud  (sehari
berpuasa dan sehari tidak). Sedangkan Umar ra. melarang
untuk  menghususkan  berpuasa  di  bulan rajab karena hal
itu menyerupai perbuatan orang jahiliyah.
Al-Hafidz  Ibnu  Hajar  berkata  :  "Tidak  ada  hadits
shahih  yang  bisa  dijadikan  hujjah  (landasan  hukum)
tetang  keutamaan  bulan  rajab,  termasuk  puasa  di
dalamnya  atau  puasa tertentu  dan shalat tertentu yang
khusus dilakukan dibulan rajab. Sedangkan hadits-hadits
yang  ada  tentang  hal  itu  terbagi  dua  : dhaif  (lemah)
dan  maudhu  (palsu)"!!.  Hadits-hadits  tersebut
dikumpulkannya  dengan  jumlah  11  hadits  dhaif  dan  21
hadits maudhu.
Imam  Ibnu  Qayim  berkata:  "Dan  Rasulullah  SAW  tidak
pernah berpuasa selama tiga bulan berturut-turut (yaitu
rajab,  sya'ban  dan  ramadhan)  sebagaimana  yang  banyak
dilakukan  orang.  Tidaklah  puasa  khusus  rajab  maupun
 4
puasa-puasa  lain  di  bulan  itu  lebih  disukai
dibandingkan di bulan-bulan yang lain".
Dalam  fatwa  laznah  ad-Daimah  dikatakan  bahwa  tidak
diketahui  adanya  sumber  syar'i  tentang  pengkhususan
puasa pada hari-hari di bulan rajab.

2. Umrah di bulan Rajab
Tidak  ada  satu  hadits  pun  yang  menunjukkan  bahwa
Rasulullah  SAW  berumrah  (khusus)  di bulan rajab. Oleh
karena  itu  mengkhususkan  umrah  di  bulan  rajab  serta
meyakini  bahwa  umrah  di  dalamnya  terdapat  keutamaan
yang tertentu, adalah termasuk perbuatan bid'ah. Tidak
pernah  Rasulullah  menetapkan  berumrah  di  bulan  rajab,
bahkan Ummul Mukminin Aisyah ra. telah mengingkari hal
tersebut (HR. Bukhari)
Syeikh Muhammad bin Ibrahim berkata dalam fatwanya :
"Pengkhususan beberapa hari rajab dengan amalan seperti
ziyarah  dan  lain-lain  tidaklah  memiliki  sumber  hukum.
Sebagaimana yang ditetapkan oleh Imam Abu Syamah dalam
kitab  al-bida'  wa  al-hawadits,  bahwa  tidak  ada
pengkhususan  ibadah  di  waktu-waktu  yang  tidak
dikhususkan  oleh  syar'i.  Karena  tidak  ada  waktu  yang
lebih utama dari waktu yang lain kecuali jika syari'at
telah  mengutamakannya,  bisa  dengan  hanya  mengutamakan
ibadah  tertentu  atau  mengutamakan  semua  amalan  baik
dalam  waktu  tersebut  yang  berbeda  dengan  waktu  yang
lain.  Oleh  karena  itu  para  ulama  mengingkari  adanya
pengkhususan  bulan  rajab  dengan  memperbanyak  umrah.
Akan  tetapi  jika  seseorang  berumrah  di  bulan  rajab
tanpa  meyakini  adanya  keutamaan  khusus  umrah  dibulan
itu maka tidak apa-apa.

3. Shalat Raghaib
 5
Yaitu  shalat  sebanyak  dua  belas  raka'at  setelah
shalat maghrib pada awal jum'at dengan enam kali salam.
Dibaca pada setiap raka'at setelah surat fatihah surat
al-Qadr tiga kali, surat al-Ikhlas dua belas kali dan
setelah  selesai  melaksanakan  shalat  membaca  shalawat
Nabi  sebanyak  tujuh  puluh  kali dan berdo'a sekehendak
hati.
Shalat ini dibuat oleh para pendusta. Tentang hal itu
Imam Nawawi berkata : "Itu termasuk bid'ah yang buruk
dan kemungkaran yang besar, maka hendaklah ditolak dan
ditinggalkan.  Termasuk  kemungkaranlah  bagi  yang
mengerjakannya".
Ibnu Jauzi berkata " "Tidak diragukan lagi bahwa itu
merupakan  perbuatan  bid'ah  yang  mungkar  dan  haditsnya
palsu" (al-Maudu'at : 2/124).
Syeikh  Islam  Ibnu  Taymiyah  berkata  :  "Shalat  raghaib
merupakan  bid'ah  berdasarkan  kesepakatan  para  ulama
agama  seperti  Imam  Malik,  Syafi'i,  Abu  Hanifah,  Ats-Tsauri,  Al-Auza'i,  Al-Laits  dan  lainnya.  Sedangkan
hadits  yang  diriwayatkan  tentang  hal itu menurut para
ahli hadits adalah suatu kebohongan.
Ditambahkan  oleh  al-Hafidz  Ibnu  Rajab  :  Hadit  yang
diriwayatkan tentang kekhsusuan shalat raghaib di bulan
rajab  itu  adalah  kebohongan  dan  batal.  Shalat  itu
merupakan  bid'ah  dalam  pandangan  jumhur  ulama…  hadits
tetang  hal  itu  muncul  setelah  empat  ratus  tahun
kemudian  dan  tidak  diketahui  oleh  para  pendahulu  dan
tidak  pernah  mereka  bicarakan. (Lathaif  al-Ma'arif  :
228).

4.   Berkumpul  dan  merayakan  Mi'raj  pada  malam  ke  27  di
bulan rajab
 6
Tidak  ada  dalil  yang  menentukan  tanggal  tersebut
maupun  bulannya.  Terdapat  perbedaan  besar  tentang  hal
ini  yang  pada  hakekatnya  itu  suatu  kebodohon.  "Tidak
ada  dalam  hadits-hadits  sahih  pengkhususan  malam  itu,
jika  ada  yang  mengkhususkannya  itu  tidaklah  sah  dan
tidak  ada  sumbernya".  Ini  dijelaskan  dalam  Kitab  al-Bidayah  wa  an-Nihayah  oleh  Ibnu  Katsir  (2/107)  dan
kitab Majmu'ul Fatawa (25/298).
Pengkhususkan  malam  tersebut  dalam  bentuk  menambah
ibadah seperti shalat malam dan puasa di siang harinya,
atau  menampakkan  kegembiraan  dan  suka  cita  dengan
mengadakan  perayaan-perayaan  yang  bercampur  dengan
perbuatan-perbuatan  haram  seperti  ikhtilat
(bercampurnya  laki-laki  dan  perempuan  yang  bukan
muhrim),  nyanyian  dan  musik.  Ini  semua  nyata  tidak
boleh dilakukan pada dua hari 'ied yang ada syaria'tnya
apalagi  hari-hari  'ied  yang  bid'ah  seperti  perayaan
isra dan mi'raj ini.
Shalat  pada  malam  ke  27  atau  sering  dikenal  dengan
nama  shalat  malam  mi'raj  adalah  termasuk  perbuatan
bid'ah yang tidak ada sumbernya (lihat kitab Khatimatu
safar as-Sa'adah oleh Fayruz Abadi (150) dan kitab At-Tankit  oleh  Ibnu  Hammat  (97)). Adapun dikatakan bahwa
peristiwa Isra Mi'raj berada di bulan rajab dan berada
pada  tanggal  tersebut,  menurut  ahli  ta'dil  wa  tajrih
adalah juga termasuk kebohongan (lihat kitab al-Ba'its
(232) dan Mawahib al-jalil (2/408)). 
Abu  Ishaq  Ibrahim  al-Harbi  berkata  bahwa  persitiwa
isra dan mi'raj Rasulullah SAW terjadi pada tanggal 27
rabi'ul awal (lihat kitab al-Ba'its (232) Syarh Muslim
oleh  Imam  Nawawi  (2/209)  Tabyinul  'Ujb  (21)   Mawahib
al- Jalil (2/308)). Adapun yang melaksanakan shalat di
 7
malam ke 27 rajab berdalil dengan riwayat yang berbunyi
:
 ﺐﺟﺭ ﻦﻣ ﲔﻘﺑ ﺙﻼﺜﻟ ﻚﻟﺫﻭ ﺔﻨﺳ ﺔﺋﺎﻣ ﺕﺎﻨﺴﺣ ﺎﻬﻴﻓ ﻞﻣﺎﻌﻠﻟ ﺐﺘﹸﻛ ﺔﻠﻴﻟ ﺐﺟﺭ ﰲ..
"Di Bulan rajab terdapat suatu malam yang akan dicatat
bagi  yang  melaksanakan  kebaikan  di  waktu  itu  dengan
kebaikan  seratus  tahun,  yaitu  pada tiga hari terakhir
bulan rajab…"
Hadits  ini  diriwayatkan  oleh  imam  Baihaqi  dalam
kitabnya  Asy-Syu'ab  (3/374)  yang  telah  ia  dha'if-kan
sebagaimana  juga  telah  didhai'if-kan  oleh  Al-Hafidz
Ibnu  Hajar  dalam  kitabnya  Tabyin  al-'Ujb  (25).  Para
ulama  juga  telah  bersepakat  bahwa  malam  yang  paling
utama  dalam  setahun  adalah  malam  lailatul  qadar,  hal
ini tentu bertentangan dengan hadits di atas.

5.   Pemotongan hewan kurban ('atirah)
Beberapa  ulama  mensunahkan  pemotongan  hewan  pada
bulan rajab berdasarkan dalil hadits yang diriwayatkan
oleh Mukhannaf ibn Salim ra. berikut :
            ﻝﻮﻘﻳ ﻪﺘﻌﻤﺴﻓ ﺕﺎﻓﺮﻌﺑ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ ﱯﻨﻟﺍ ﻊﻣ ﺎﻓﻮﻗﻭ ﺎﻨﻛ ) :    ﻰﻠﻋ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺎﻬﻳﺃ ﺎﻳ
                 ﺎﻮﻤﺴـﺗ ﱵﻟﺍ ﻲﻫ ؟ ﺓﲑﺘﻌﻟﺍ ﺎﻣ ﻥﻭﺭﺪﺗ ﻞﻫ ﺓﲑﺘﻋﻭ ﺔﻴﺤﺿﺃ ﻡﺎﻋ ﻞﻛ ﰲ ﺖﻴﺑ ﻞﻫﺃ ﻞﻛ
 ﺔﻴﺒﺟﺮﻟﺍ (ﻭ ﺪﲪﺃ ﻩﺍﻭﺭﺩﻭﺍﺩ ﻮﺑﺃ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍﻭ ﻲﺋﺎﺴﻨﻟﺍﻭ
Kami  berwuquf  bersama  Rasulullah  SAW  di  Arafah,  dan
saya  mendengar  beliau  bersabda  :  "Wahai  sekalian
manusia,  kewajiban  setiap  keluarga  melakasanakan
'atirah  (kurban)  setiap  tahun,  tahukah  kamu  apa  itu
'atirah?  Itulah  yang  kamu  sekalian  namakan  rajabiyah
(kurban di bulan rajab)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai
dan Tirmidzi).
 8
Imam  Tirmidzi  berkata  :  ini  adalah  hadits  hasan
gharib  yang  hanya  diketahui  melalui  hadits  ibn  Aun.
Hadits ini didha'ifkan oleh Ibnu Hizam, Abdul Haq dan
Ibnu Katsir.
Jumhur ulama telah bersepakat bahwa hadits itu dimansuh
oleh  hadtis  yang  diriwayatkan  oleh  Abu  Hurairah  ra.
berikut :
ﱯﻨﻟﺍ ﻥﺃ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﷲﺍ ﻰﻠﺻ   ﻝﺎﻗ  :ﺓﲑِﺘﻋ ﻻﻭ ﻉﺮﹶﻓ ﻻ  .ﻢﻠﺴﻣﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ
Rasulullah SAW bersabda : tidak ada fara' juga 'atirah.
(HR. Bukhari dan Muslim)
  Imam  Abu  Dawud  berkata  bahwa fara'  itu  adalah  onta
yang  disembelih  untuk  berhala  kemudian  dimakan
dagingnya  dan  kulitnya  digantung  di  atas  pohon  dan
'atirah  adalah  korban  yang  dilaksanakan  pada  sepuluh
pertama  bulan  rajab.  'Atirah  ini  merupakan  kebiasaan
masyarakat  jahiliyah.  Yang  kemudian  hal  itu  dilarang
Rasulullah SAW.

6.  Ziyarah kubur di bulan rajab.
  Fenomena  yang  nampak  juga  dilakukan  beberapa
kalangan  masyarakat  adalah  melaksanakan  ziyarah  kubur
di bulan rajab dengan beranggapan bahwa itu lebih utama
dibandingkan  di  bulan-bulan  yang  lain.  Ini  juga
termasuk perbuatan bid'ah yang tidak pernah dicontohkan
di  zaman  Rasululullah  SAW  dan  para  sahabat.  Ziyarah
kubur  memang  dianjurkan  oleh  Rasulullah  SAW  dan
dilakukan kapan saja dalam setahunnya.

Adapun hal yang disyari'atkan dan dianjurkan dilaksanakan
di bulan rajab adalah:
 9
Meninggalkan  perbuatan  yang  dilarang  dan  diharamkan
seperti  menzalimi  diri  sendiri,  serta  memperbanyak
ketaatan  pada  Allah  dan  memperbanyak  perbuatan  baik.
Bertobat  nasuha  dan  kembali  pada  Allah  SWT  serta
mempersiapkan diri memasuki bulan ramadhan agar termasuk
para  pemenang  di  bulan  tersebut  dan  memperoleh  lailatul
qadar.  Persiapan  dilakukan  dengan  cara  melatih  hati  dan
jasmani  dengan  ibadah  dan  ketaatan  dan  merendahkan  diri
di hadapan Allah serta melaksanakan segala perintahNya.
Wallahu a'lam bish-shawab.

Disarikan dari makalah :
- Tanbiihaat haula syahr rajab oleh Ibrahim Al-Haddadi
-  Syahr  Rajab  bain  al-mubtada'  wa  al-masyru'  oleh  Dr.
Naif bin Ahmad bin Ali Al-Hamd
 

0 comments:

Post a Comment